Jayapura, Papua – Perkembangan baru dalam pelestarian budaya di Kota Jayapura! Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Jayapura tengah bergerak maju dalam mengusulkan Situs Gunung Srobu sebagai Cagar Budaya baru.
Hal ini terungkap dalam Forum Group Discussion (FGD) ke-3 yang diadakan di Grand Abe Hotel Jayapura pada tanggal 8 Mei 2024.
FGD final ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk tokoh adat, tokoh masyarakat, dosen, perwakilan Pemerintah Kota Jayapura, dan perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua.
Acara ini menjadi wadah penting untuk membahas kelayakan Gunung Srobu sebagai Cagar Budaya dan mematangkan langkah-langkah selanjutnya.
Bukti Sejarah dan Budaya yang Kaya
Gunung Srobu, yang terletak di Teluk Youtefa, menyimpan potensi besar sebagai Cagar Budaya. Berdasarkan hasil penelitian, situs ini memiliki berbagai peninggalan budaya dan sejarah yang bernilai, seperti artefak megalitik, temuan arkeologi, dan bukti-bukti keberadaan masyarakat prasejarah.
“Situs Gunung Srobu layak ditetapkan sebagai Cagar Budaya karena merupakan pertemuan dua ras antara Mongolia dan Negroid. Hal ini berdasarkan fosil yang ditemukan di Gunung Srobu,” ujar Sekretaris TACB Kota Jayapura, Grace Linda Yoku, yang juga menjabat sebagai Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura.
Menuju Cagar Budaya Kota Jayapura
Proses pengusulan Gunung Srobu sebagai Cagar Budaya terus berjalan dengan terstruktur. Tim pendaftar, yang diwakili oleh Grace L Yoku, telah menyerahkan semua berkas-berkas pendaftaran kepada Ketua TACB Kota Jayapura Jean Hendrik Rollo.
Materi ini akan segera disidangkan oleh TACB Kota Jayapura dan direkomendasikan kepada Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey.
“Kami menargetkan tanggal 20 Mei 2024 rekomendasi sudah dikirim ke Pj Wali Kota Jayapura, Frans Pekey,” ungkap Ketua TACB Kota Jayapura, Jean Rollo.
Harapan dan Langkah Lanjut
TACB Kota Jayapura dan berbagai pihak terkait berharap agar proses pengusulan ini dapat berjalan lancar dan Gunung Srobu resmi ditetapkan sebagai Cagar Budaya.
Penetapan ini tidak hanya akan melestarikan situs bersejarah ini, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan wisata budaya dan edukasi di Kota Jayapura.
“Tentunya kami berharap situs gunung Srobu yang terletak di Teluk Youtefa, menjadi Cagar Budaya di kota Jayapura,” kata Jean Rollo.
Setelah rekomendasi diserahkan kepada Penjabat Wali Kota Jayapura, langkah selanjutnya adalah menunggu diterbitkannya Surat Keputusan (SK). Jika SK diterbitkan, maka Gunung Srobu akan resmi menjadi Cagar Budaya Kota Jayapura.
FGD Gunung Srobu menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian budaya dan sejarah di Kota Jayapura. Penetapan Gunung Srobu sebagai Cagar Budaya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan mendorong penelitian dan edukasi terkait sejarah Papua.