Ibadah Puasa Ramadan, Panduan Kesehatan dan Manfaat bagi Tubuh

Ibadah Puasa RamadanIbadah puasa Ramadan tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Meskipun demikian, bagi mereka yang menderita penyakit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar menjalani puasa dengan aman.

Menurut Staf bidang Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Ngabila SalamaNgabila, puasa memiliki manfaat menyehatkan badan, bahkan bagi orang yang sedang menderita penyakit. Dalam webinar “Tips Puasa ala CERDIK” oleh Kemenkes, dr. Ngabila SalamaNgabila menjelaskan beberapa manfaat berpuasa, seperti menjaga tekanan darah tetap stabil, menjaga kadar gula darah, menjaga kadar kolesterol, hingga berfungsi sebagai antioksidan dan peradangan.

Namun, ia juga menekankan perlunya konsultasi dengan dokter bagi para penderita penyakit. Kegiatan puasa dapat mengubah metabolisme tubuh karena perubahan waktu makan, minum, dan istirahat. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter menjadi penting untuk mengetahui kondisi kesehatan dan mendapatkan rekomendasi terkait penggunaan obat.

“Bagi penderita penyakit, termasuk Ibu hamil dan Ibu menyusui, disarankan konsultasi terlebih dahulu. Mereka butuh supervisi, kebutuhan nutrisi bagi janin juga harus dipenuhi,” ujar dr. Ngabila SalamaNgabila.

Waktu sahur juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Dr. Ngabila SalamaNgabila menyarankan agar sahur dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan agar puasa dapat berjalan lancar hingga waktu berbuka. Ia mencatat bahwa beberapa orang melakukan sahur pada dini hari, menyebabkan waktu puasa lebih lama dibandingkan dengan waktu sahur sebelum ibadah shalat subuh.

“Kalau sahur jam 12 malam, artinya waktu puasanya lebih dari 16 jam. Itu pasti lemas di siang hari karena puasa melebihi waktu seharusnya sekitar 14 jam,” tambahnya.

Pada saat berbuka, dr. Ngabila SalamaNgabila menyarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat dengan kadar gula yang terkontrol. Makanan seperti gorengan, minuman manis berpengawet, dan air soda sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya. Sebagai gantinya, ia merekomendasikan makanan dan minuman yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian, seperti nasi putih, lauk pauk, sayur, buah-buahan, dan cukup minum air putih sebanyak 2 liter per hari.

“Batasi gula, garam, dan lemak. Konsepnya harus seimbang antara karbohidrat, protein, dan lain-lainnya,” jelasnya.

Aktivitas fisik juga menjadi faktor penting saat menjalankan puasa Ramadan. Dr. Ngabila SalamaNgabila menyarankan setidaknya 20-30 menit berjalan kaki atau sekitar 6.000 langkah per hari untuk menjaga kebugaran tubuh.

Dalam konteks pandemi COVID-19, ia juga menegaskan pentingnya menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak fisik, untuk mencegah penyebaran virus.

Dengan memperhatikan aspek-aspek kesehatan ini, umat muslim diharapkan dapat menjalani ibadah puasa Ramadan dengan aman dan sehat, sambil tetap memperoleh manfaat spiritual dari ibadah tersebut.

Tips Olaharga Disaat Menjalankan Ibadah Puasa

Berolahraga selama bulan Ramadan dapat membantu menjaga kebugaran fisik dan kesehatan secara keseluruhan, meskipun saat berpuasa. Berikut adalah beberapa tips olahraga yang dapat membantu selama bulan puasa:

1. Waktu yang Tepat:

  • Pilih waktu berolahraga yang sesuai, seperti setelah berbuka atau sebelum sahur.
  • Jika memilih setelah berbuka, hindari olahraga yang terlalu intens agar tubuh tidak kelelahan.

2. Olahraga Ringan:

  • Pilih olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga.
  • Hindari olahraga yang membutuhkan banyak energi dan cairan, seperti lari jarak jauh atau latihan berat.

3. Pemanasan dan Pendinginan:

  • Lakukan pemanasan sebelum olahraga untuk mempersiapkan tubuh.
  • Sertakan sesi pendinginan setelah berolahraga untuk mencegah cedera dan menurunkan suhu tubuh.

4. Hindari Dehidrasi:

  • Pastikan untuk minum air dalam jumlah yang cukup saat berbuka dan sahur.
  • Hindari minuman berkafein dan berkarbonasi karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

5. Olahraga Pernapasan:

  • Praktikkan olahraga pernapasan seperti tai chi atau meditasi untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.

6. Rutinitas Ringan di Rumah:

  • Jika sulit pergi ke pusat kebugaran, lakukan rutinitas olahraga ringan di rumah seperti plank, squats, atau push-up.

7. Pilih Pakaian yang Nyaman:

  • Kenakan pakaian yang longgar dan bernapas agar tubuh tetap nyaman saat berolahraga.

8. Istirahat yang Cukup:

  • Pastikan mendapatkan cukup waktu istirahat antara berolahraga dan berbuka agar tubuh pulih dengan baik.

9. Konsultasi dengan Profesional:

  • Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter atau pelatih untuk mendapatkan saran olahraga yang sesuai.

10. Fleksibilitas Jadwal:

  • Jadwalkan sesi olahraga dengan fleksibel dan sesuaikan dengan kenyamanan pribadi.

11. Jaga Keseimbangan Nutrisi:

  • Pilih makanan sehat yang memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan setelah berolahraga.

12. Pentingnya Istirahat pada Minggu Pertama:

  • Jika tidak terbiasa berolahraga saat berpuasa, mulailah dengan intensitas rendah dan tingkatkan secara bertahap untuk menghindari kelelahan.

Selalu penting untuk mendengarkan tubuh dan tidak memaksakan diri saat berolahraga selama Ramadan. Jika merasa tidak nyaman atau lelah, disarankan untuk istirahat. Konsultasikan dengan dokter atau ahli kebugaran jika memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelum memulai rutinitas olahraga baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *