Perusahaan otomotif global, Volkswagen, dan merek kendaraan listrik asal China, Xpeng, mengumumkan kemitraan strategis untuk membangun kendaraan SUV listrik. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya dan memangkas biaya produksi, yang sebelumnya telah diinisiasi melalui pembelian saham 4,99 persen senilai 700 juta dolar AS oleh Volkswagen pada Juli tahun lalu.
Melalui kemitraan ini, Volkswagen dan Xpeng akan berbagi platform dan perangkat lunak, merancang strategi untuk meluncurkan dua model kendaraan listrik pada tahun 2026. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Volkswagen untuk mendominasi pasar mobil listrik di China, terutama setelah persaingan yang ketat dengan merek lokal. Para pemangku kepentingan menyatakan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat mengurangi waktu pengembangan lebih dari 30 persen.
“Di pasar kendaraan listrik terbesar dan paling cepat berkembang di dunia, percepatan adalah hal yang mendasar,” ujar Ralf Branstatter, CEO Volkswagen Group China.
Mobil yang dihasilkan dari kemitraan ini akan mengusung lencana ‘VW’, tetapi tetap menggunakan platform yang dikembangkan bersama, yaitu Edward, yang berasal dari model G9. Keputusan untuk menggunakan platform bersama ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan teknologi di balik kendaraan yang akan diproduksi.
Sejak pengumuman pembelian saham pada Juli lalu, kemitraan ini telah menjadi perbincangan dalam industri otomotif. Dengan fokus pada kendaraan listrik, Volkswagen dan Xpeng ingin menciptakan solusi inovatif dan menarik bagi konsumen di China.
Meskipun Volkswagen telah menghadapi tantangan di pasar China, kolaborasi ini diharapkan membuka peluang baru dan memberikan keuntungan bersama dalam menghadapi perubahan tren pasar. Seiring pertumbuhan pesat pasar kendaraan listrik, Volkswagen ingin memperluas portofolionya dan mendukung transformasi industri otomotif yang sedang berlangsung.
“Kemitraan ini adalah langkah strategis kami untuk menghadirkan kendaraan listrik yang terjangkau dan berkualitas tinggi kepada konsumen di China,” tambah Branstatter.
Tidak hanya berfokus pada produksi kendaraan listrik, Volkswagen juga telah berkomitmen untuk mengembangkan platform manufaktur lain di China. Platform ini akan menjadi bagian dari arsitektur MEB untuk kendaraan listrik entry-level, dengan penggunaan lebih banyak komponen lokal untuk mengurangi biaya produksi.
Investasi sekitar 1 miliar euro juga telah dialokasikan untuk mendirikan pusat pengembangan kendaraan listrik terbaru di Kota Hefei, China. Langkah ini menunjukkan komitmen Volkswagen untuk bersaing dalam pasar kendaraan listrik dan menciptakan solusi mobilitas masa depan yang berkelanjutan.
Namun, perlu dicatat bahwa industri kendaraan rendah emisi di China menghadapi penurunan penjualan pada bulan Januari sebesar 38,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun Tesla memberikan diskon besar, permintaan tidak mengalami peningkatan yang signifikan, mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh produsen kendaraan listrik di tengah dinamika pasar yang berubah.
Volkswagen dan Xpeng mengumumkan kemitraan strategis untuk membangun kendaraan SUV listrik. Mereka akan berbagi platform dan perangkat lunak, memotong biaya produksi dan mempercepat pengembangan. Ini merupakan langkah lanjutan dari akuisisi saham Volkswagen di Xpeng pada Juli tahun sebelumnya. Kemitraan ini bertujuan untuk menguasai pasar mobil listrik China, memanfaatkan pertumbuhan pasar yang pesat.